Sejarah Bubur Tinutuan
Bubur Tinutuan adalah makanan tradisional daerah dari Sulawesi Utara. Makanan ini sudah ada sejak zaman nenek moyang dan menjadi favorit masyarakat Minahasa. Nama Tinutuan berasal dari bahasa Minahasa yang artinya campuran. Bubur ini terbuat dari campuran berbagai bahan makanan seperti jagung, kacang panjang, kentang, labu, ubi jalar, dan sayuran lainnya.
Bubur Tinutuan biasanya disajikan sebagai sarapan atau makan malam. Selain lezat, bubur ini juga sangat bergizi dan mengandung banyak serat. Selain itu, makanan tradisional ini juga mudah untuk dibuat dan sangat cocok untuk makanan sehari-hari.
Bahan-Bahan yang Dibutuhkan
Untuk membuat bubur tinutuan, Anda membutuhkan bahan-bahan berikut:
- 1 cangkir beras
- 1 cangkir jagung manis yang sudah dipipil
- 1 cangkir labu kuning yang sudah dipotong kecil-kecil
- 1 cangkir kacang panjang yang sudah dipotong kecil-kecil
- 1 cangkir kentang yang sudah dipotong kecil-kecil
- 1 cangkir ubi jalar yang sudah dipotong kecil-kecil
- 2 batang serai yang sudah dimemarkan
- 5 lembar daun jeruk
- 5 lembar daun salam
- 1 liter air
- Garam secukupnya
- Merica secukupnya
Cara Membuat Bubur Tinutuan
Berikut adalah langkah-langkah membuat bubur tinutuan:
- Cuci bersih beras dan rendam selama 30 menit.
- Campurkan semua bahan (kecuali garam dan merica) ke dalam panci besar.
- Tuangkan air dan masak dengan api sedang.
- Aduk-aduk hingga semua bahan tercampur dan kuah mulai mendidih.
- Tambahkan garam dan merica sesuai selera.
- Masak hingga semua bahan lunak dan kuah mengental.
- Bubur Tinutuan siap disajikan.
Nikmati Bubur Tinutuan
Bubur Tinutuan yang lezat dan bergizi ini dapat dinikmati bersama keluarga atau teman-teman. Sajikan bubur ini dengan irisan daun bawang dan sambal sebagai pelengkap. Anda juga dapat menambahkan telur rebus atau ayam goreng sebagai lauk. Selamat menikmati!